Tiba tiba hp saya berdering, ada call dari salah satu temen saya di kota Jakarta
Ya beberapa hari lalu,saya menawarkan simpanan emas untuknya dan dia slow respon…
Saya pikir, secara ekonomi dia sanggup membeli emas 10 gram 1 bulan..
"Res,
sorry aku slow respon. Aku baru aja resign," ujarnya
"Hah, resign?" tanyaku…
"Iya!" jawabmya
"Lho kenapa Bro? Bukannya gajimu sudah lebih dari 30 jutaan per bulan?" kataku
"Hidup bukan sekedar duit Res.. hati, hati dan hati tau…," katanya, sambil tertawa
"Lha piye to?"tanyaku lagi
"Aku ngga happy Res? Under pressure!!" sahutnya
"Pulang kerja, stress aja dibuatnya," lanjutnya dengan nada masih menyisakan kekesalan
"Kasihan istriku, tiap pulang kerja, lihat wajahku kayak lakban yang lengket..........," tambahnya dengan sedilit kekehan geli (mentertawaka dirinya sendiri)
"Under pressure gimana maksudnya bro?" tanyaku penasaran
"Bosku galak, banyak menuntut, dikit dikit marah…segala cara tlah kucoba , hasilnya tetep aja kena marah," paparnya dengan nada sedikit emosional
"Sabar…," ucapku menenangkan dia
"Bosmu cewek apa cowok?" tanyaku lebih lanjut
"'Cewek Res…," jawabnya penasaran
"Oh kali aja dia lagi ada masalah, jadi kamu yang dijadikan pelampiasan kemarahannya," kataku sambil menghibur
"Atau kali aja dia naksir kamu, jadi marah marah untuk mencari perhatianmu," tanyaku
"Edyan, aku wis duwe bojo Res..," sahutnya dengan cepat
"Aku sayang banget sama istri dan kedua anakku! Jadi aku resign demi kebahagiaan mereka," tegasnya
"Duh melelehnya hati saya," kataku
"Aku sekarang pindah ke perusahaan yang gaji ngga sebesar dulu," ujarnya
"Tapi aku happy banget.Suasana kerjanya tenang, temanku juga welcome semua meski aku orang baru di perusahaan itu," tambahnya lebih lanjut
"Satu lagi Res, aku mau cerita. Bosku laki laki dan baik..," katanya sambil tertawa
"Syukurlah, kataku, Nderek bingah ya bro'" jawabku
"Aku boleh pesen ngga?" Pintaku padanya
"Apa Res?" tanyanya
"Jangan sekali sekali kamu bercerita tentang keburukan perusahaanmu yang dulu kepada banyak orang. Ingat, bertahun tahun kamu hidup dan mencari nafkah disana Dari situ kamu dan keluargamu bertumbuh dari gaji 5 juta hingga 30 jutaan berkat tempat itu…," ujarku
"Halal halah halah, emang kamu dapat insentif berapa Res dari perusahaanku yang dulu kok kamu kasih nasehat gitu?" katanya dengan sedkit nada protes
"Bro, hidup bukan sekedar cari uang. Hidup tetap perlukan uang. Tapi penghargaan mu pada tempat yang pernah menjadikanmu lebih baik, itulah makna kehidupanmu yang sebenernya," terangku padanya
"Sesakit apapun lukamu dulu, Tuhan berikan gantinya melalui kantor barumu dan yang terpenting kebahagiaan anak istrimu Tidak ada tempat yang sempurna bro… Ingat itu….," ujarku mengingatkan dia
"Wah, kamu memang baik Res. Masih saja menilai positif perusahaanku dulu, padahal aku yang terluka," sahutnya
"Cara pandangku luas jauh ke depan bro....Hidup hanya sekali, jalani semua dengan pikiran jernih dan niat baik. Betul, kebahagiaan dan harga diri memang tidak diukur melulu dengan duit," balasku
"Kecuali bagi orang yang berpandangan duit adalah segalanya. Dia akan membeli semua cara dengan duitnya…termasuk harga diri seseorang..," ucapku lebih lanjut
"Ampun deh, kalo ngomong sama anak psikologi tuh adanya cuman nasehat terus

, Ok sendiko dawuh mbah Ressy," katanya
Kuimbangi dengan tertawa riang
"Makasih ya Res atas perhatianmu, kamu baik.." ujarna
"Aku tidak perlu pujianmu, aku tidak perlu rayuanmu, ngga ngaruh buatku," balasku cepat
"Aku hanya perlu jawaban manismu, kapan aku bisa closing dirimu," tanyaku lebih lanjut
"Ressyyyyy….balik ke laptop meneh," teriaknya sambil tertawa
Ok buat temen temen yang perlukan bimbingan dan pertanyaan seputar emas Public Gold langsung cuss ke
Dengan senang hati Ressy siap membantu dengan penuh senyuman
#CeritaRessy